“Hhaaaaaaaaaaaaaaa….mamah aku nyebur nii…!” Aku teriak memanggil ibuku.
Waktu itu aku masih kecil, masih kelas 2 SD. Namanya anak kecil yang lagi lucu – lucunya, yang lagi imut – imutnya dan yang lagi bandel – bandelnya sama sekali gak bisa diem. Jalan sana jalan sini, mondar mandir terus kayak gosokan. Pusing deh…
Waktu itu sore hari, habis pulang ngaji seperti biasa aku langsung pergi main sama temen – temen komplekku. Waktu itu kami semua mau main petualangan. Namanya petualangan tentu harus punya peta dong, nah kami gambar peta – petaan itu. Setelah gambarnya selesai dimulailah permainan itu.
Ada tiga tahap yang harus kami lewati untuk sampai pada harta karun yang dicari. Pertama kami harus berjalan melewati pohon jambu dahulu, oke hal itu dengan mudah dapat diselesaikan. Kemudian lanjut ke tahap dua yaitu kami harus jalan jongkok melewati rumput – rumput yang tingginya sepinggangku waktu itu. Namanya juga masih pendek hehhehe…good! Tak ada halangan lagi. Tahap dua dengan cepat dapat kami selesaikan. Sekarang tinggal menjalankan tahap terakhir deh untuk mencapai harta karun itu.
Sebelumnya aku nggak tahu loh, jalan – jalan mana saja yang harus dilewati. Karena aku tidak boleh melihat petanya. Yang tahu peta itu hanya satu orang temanku saja yang bertindak sebagai komandan, jadi anak – anak lain hanya mengikuti instruksinya saja.
Kata sang komandan “temen – temenku sekarang kita jalan ngelewatin pinggir sungai itu ya? J ”
Hhah??! Apanya yang sungai? Aku kaget. Itukan got. Hadduhh….
Karena masih polos hahhaa… aku ikuti saja perintahnya. Padahal aku males banget tuh harus jalan lewat pinggir got itu. Kan jorok banget … hhuuuuuuh L
Oke, satu per satu temanku mulai jalan melewati pinggir got itu, aku berada diurutan dua dari belakang. Lalu tiba giliranku, dengan takut – takut aku melangkah perlahan, habis takut kepleset siii…oke lumayan mulus langkahku, sampai tiba – tibaaaaa…..!
Byuuuurrrrr…!!!!
Huaaaaa…aku nyeburr ini. Temen – temenku langsung tertawa terpingkal – pingkal. Sungguh aku kaget sekali bakalan nyebur kayak gini. Ini semua karena temen dibelakangku yang memegang bahuku saat kita sedang berjalan. Memang harusnya dia yang kepeleset, tapi karena dia berpegangan denganku malah jadi aku deh yang jatuh.
Hitam, kotor, bau ada semua di badanku dari atas sampai bawah. Lalu teman – temanku membantu aku naik. Syukurlah tidak ada luka. Tapi sendalku hilang…hhhuuuhu…sandal Sailormoon berwarna pink kesayanganku hilang sebelah. Hhuuuuu….sebalnya.
Kemudian seorang teman menyodorkan sebatang kayu padaku untuk mencari sendalku itu. Tapi tetap saja tidak ketemu. Sudah hanyut mungkin. Sebel sebel sebel.
Akhirnya permainan petualangan selesai dan ternyata harta karun itu tidak ada, hanya dibuat – buat saja. Wah sungguh menjengkelkan. Yasudahlah, kemudian aku kembali ke got itu, aku masih belum menyerah mencari sendalku. Aku ubek ubek obok obok terus got nya tapi tetap saja tidak ada. Huufhh… L
Karena sudah lumayan sore juga jadinya aku putuskan untuk pulang saja deh…
Tiba – tiba teman disebelahku berkata “Na, itu di kayu ada yang mengkilat – kilat gitu apa tuh??”
Kayu itu adalah kayu untuk mengobok – obok got itu, saat kulihat, waaahhhh inikan kalung emas,,,hhiihhiihi kok bisa nyangkut disini ya? Wahh senangnya.
“Wah kok jadi nemu harta karun beneran ini??”hahahhaha…aku tertawa gembira.
Langsung saja aku lari pulang membawa berita gembira ini ke ibuku. Pertamanya sih dimarahi karena pulang dengan keadaan cemang cemong blepotan lumpur got gitu, tapi setelah kuceritakan semua ke ibu dan kutunjukkan kalung itu ke ibu, ibuku malah tersenyum J hehhe gak jadi marah deh. Dan yang lebih nyenenginnya lagi ternyata emas itu emas asli loh….hahhaha
Makasi pak komandan sudah mengajak main petualangan dan makasih temanku sudah membuatku terpeleset jadinya aku bisa menemukan harta karun beneran deh… \(^.^)/